Saturday, August 4, 2018

Konstelasi Orion


Di postingan sebelumnya aku cuma bahas tentang mitolongi Orion. Sekarang aku mau bahas soal rasi bintang Orionnya beneran.
Aku gak tau banyak soal ilmu astronomi, walaupun aku suka tiap ada pembahasan tentang perbintangan atau ruang angkasa. Jadi kalau ada salah-salah di postingan ini, mohon maaf ya, dan mohon bimbingannya.
Okelah cekidot!



Orion, dikenal sebagai “sang pemburu” di langit malam. Selain itu, dia juga disebut sebagai “penunjuk arah” bagi para nelayan. Bagi petani (khususnya orang Jawa), rasi Orion berguna sebagai penanda waktu bercocok tanam. Di Jawa, rasi ini biasa disebut “Waluku”.
Kalau ditarik garis memang bentuknya persis kayak orang lagi berburu sih. Ditambah letaknya dekat sama rasi bintang hewan-hewan kayak Taurus, 2 anjing Canis Mayor dan Canis Minor, Lepus si kelinci, tapi ada juga yang menyebut Lepus sebagai rasi bentuk anjing, ya seterah sih mau dianggap apa, asal jangan dianggap gak ada, itu menyakitkan.
Orion juga berbatasan sama rasi bintang Eridanus, rasi bintang berbentuk sungai. Jadi abis selese berburu, terus kecapekan, dia bisa leyeh-leyeh istirahat sambil minum air sungai.
Selain berbatasan dengan rasi bintang buruan-buruannya dan sungai Eridanus, Orion juga berbatasan dengan rasi bintang Gemini, yang dalam mitologi Yunani dikenal sebagai si kembar Castor dan Pollux.

Untuk menemukan Orion di langit caranya gampang banget! Cukup dengan hashtag #CariOrion dan mention akun twitter bapak kamu. Eh engga!
Caranya kita tinggal nyari 3 bintang yang berbaris berdekatan, barisannya diagonal. 3 bintang itu bernama Mintaka (delta Orionis), Alnilam (epsilon Orionis), dan Alnitak (zeta Orionis). Mereka berbaris membentuk sabuk sang pemburu. Kalau udah nemu, kita geser ke kanan. Di sisi kanan sabuk ada 2 bintang terang dan redup, bintang terang itu bernama Rigel (beta Orionis) dan yang redup bernama Saiph (kappa Orionis). Terus kita geser ke sisi kiri sabuk, di sana ada 2 bintang terang berwarna merah dan satu bintang redup, yang terang berwarna merah itu namanya Betelgeuse (alpha Orionis) dan bintang yang redup bernama Bellatrix (gamma Orionis).
Ada lagi sih, bintang terang di sisi kanan sabuk Orion (dekat dengan nebula Orion) namanya Hatsya atau Nair al Saif (iota Orionis).
Kita gak perlu pake teleskop buat menemukan sang pemburu di langit. Cuma ada satu syarat terpenting kalau mau melihat Orion, syaratnya kamu harus melihatnya di malam hari yang cerah. Kalau lihatnya pas siang-siang? Ya silau.

bintang-bintang yang membentuk rasi Orion. (gambar : space_com)


Ngomongin soal 2 bintang besar Orion, muncul pertanyaan “Kenapa Rigel disebut sebagai beta Ori, bukan alpha Ori, padahal Rigel adalah bintang paling terang di konstelasi Orion?”
Penamaan bintang-bintang di suatu gugus bintang dimulai dari Alpha, yang menandakan bahwa bintang itu adalah bintang paling terang dalam konstelasi. Bintang terang yang ke dua dinamai Beta. Selanjutnya Gamma, Delta, Epsilon, Zeta, Iota, Kappa, dst.
Ada beberapa alasan kenapa Rigel disebut sebagai beta Orionis walaupun Rigel adalah bintang paling terang di Orion.

Pada waktu peta bintang dibuat oleh Johann Bayer dan diterbitkan sekitar tahun 1600-an, alat-alat untuk mengamati bintang belum secanggih sekarang, jadi penentuan magnitudo (skala kecerahan bintang) belum akurat-akurat banget. Alasan lainnya karena Betelgeuse terletak di bahu Orion yang akan terbit lebih dulu dibanding Rigel yang posisinya di kaki Orion. Betelgeuse punya variasi kecerlangan, yang kalau pas lagi terang-terangnya, dia bakal ngalahin terangnya Rigel. Gitu. Jadi walaupun Rigel itu bintang raksasa paling terang di rasi Orion dan bintang terang ke-6 di langit, tapi Rigel gak dapet gelar sebagai “alpha” karena beberapa alasan yang udah disebutin tadi.
Rigel itu gede banget loh! Bahkan lebih gede dari matahari. Ukuran Rigel 17 kalinya ukuran matahari di tata surya kita! Dan terangnya Rigel 40.000 kali lebih terang dari matahari. Tapi gaes, ada yang lebih besar dari Rigel. Dia adalah… Betelgeuse. Betelgeuse itu lebih cocok disebut bintang raksasa atau bintang monster ya? Soalnya ukuran Betelgeuse itu 13 kali (bahkan lebih) dari ukuran Rigel!! Kalau Rigel gedenya 17 kali ukuran matahari kita, Betelgeuse ukurannya 950 kali ukuran matahari!!! Wow!!

Betelgeuse umurnya udah tua banget, diperkirakan oleh para ahli umurnya udah lebih dari 10 juta tahun, makanya dia berwarna merah. Suatu saat nanti (menurut penelitian sekitar kurang dari 1000 tahun lagi) Betelgeuse bisa meledak, terus nanti abis meledak dia bisa terlihat lebih terang dari bulan kalau dilihat dari bumi. Peristiwa ledakan suatu bintang disebut Supernova, dan setelah mengalami Supernova, bintang itu akan ‘mati’, dan bisa menyebabkan formasi bintang yang baru.
Hal menarik lainnya dari Orion adalah “Hujan Meteor Orionid” yang terjadi sekitar tanggal 16-29 Oktober dan puncaknya sekitar 21-22 Oktober. Umumnya ada 20-25 meteor terlihat tiap jam. Orionid Meteor Shower atau hujan meteor Orionid terjadi setiap tahun.
Oke deh, bahas Orionnya segini dulu ya. Sebenernya masih pingin bahas tentang nebula di rasi Orion. Keren loh! Di nebula Orion ada gas yang bentuknya kayak kepala kuda. Mau bahas itu tapi panjang banget, detail sampe ke dalam-dalam, dan itu adalah objek yang gak bisa dilihat pakai mata telanjang dari bumi. Jadi mungkin kapan-kapan dilanjutin bahasnya.
Ya udah deh gitu aja.
Makasih yang udah mampir. Mudah-mudahan postingan ini bermanfaat. Mohon koreksinya ^_^

No comments:

Post a Comment